Pihak yang berperan dalam pengujian produk barang dan jasa


Materi lanjutan

3. Pihak yang berperan dalam pengujian produk barang dan jasa.
  Pihak-pihak yang berperan dalam pengujian produk adalah sebagai berikut.
  a.Pemerintah
     Peran umum yang dimainkan oleh pemerintah dalam menguji produk barang dan jasa adalah untuk menetapkan undang-undang yang menyatakan kemampuan produsen untuk menjelaskan dan menjamin keamanan produknya.  Terkait perangkat keras, pemerintah mengatur standar perangkat keras dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang "Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
  b.Perusahaan
     Peran perusahaan dalam menguji produk dalam proses evaluasi produk adalah memuaskan (yaitu, penyelesaian akhir ditentukan untuk berakhir dan dudukan wajb diinginkan oleh pemintalan)

4. Konsep Benchmarking (pembandingan) dalam pengujian produk,
     Benchmarking atau benchmarking adalah suatu tindakan pengujian dengan menjalankan beberapa program, kumpulan program, atau operasi lain yang bertujuan untuk mengetahui informasi tentang produk yang dibuat.  Misalnya, kinerja dan komputer dapat ditentukan dengan pengujian menggunakan Benchmarks.  Biasanya terkait dengan evaluasi karakteristik kinerja perangkat keras komputer, seperti titik operasi CPU.  Benchmark menyediakan metode perbandingan parformance dan berbagai subsistem di seluruh arsitektur chip / sistem. 
Benchmarking tidak hanya diterapkan pada pengujian perangkat keras saja.  Benchmarking dapat diterapkan di setiap lini bisnis.  Secara umum proses benchmarking biasanya didefinisikan dan memiliki enam langkah yaitu menentukan apa yang akan dijadikan benchmark.  Hampir semuanya bisa dijadikan tolak ukur, termasuk
 1) Proses lama yang membutuhkan perbaikan
 2) Masalah yang membutuhkan solusi.
 3) Desain proses baru.
 4) Proses yang upaya perbaikannya belum berhasil.

  Perlu dibentuk tim penilai kualitas yang akan menyelidiki proses dan masalahnya.  Tim ini akan menentukan proses target, batasan operasi yang tercakup dan urutannya, serta masukan dan keluarannya.(output)
c.Tentukan siapa yang akan menerapkan benchmarking ini.
    Tim peningkatan mutu kemudian menentukan organisasi yang akan menjadi tujuan brencmarkinginiPertimbangan yang diperlukan tentunya memilih organisasi lain. Kata Tang memang dianggap memiliki reputasi bahkan seperti yang terbaik di kategori ini
d.Pengumpulan data/kunjungan
Tim peningkatan kualitas mengumpulkan data ukuran dan yang telah diseleksi untuk organisasi yang akan di benchmarking yang telah dipublikasikan, misalnya hasil studi survey pasar,  survei pelanggan, jurnal, majalah dan sebagainya.  Mungkin juga ada lembaga yang menyediakan bank data tentang benchmarking untuk aspek dan kategori tertentu.  Tim juga dapat merancang dan mengirimkan kuisioner ke institusi yang akan dijadikan benchmark, baik sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan data dan informasi atau sebagai pendahuluan sebelum dilakukan kunjungan langsung.  Kunjungan langsung (sitevision, tim benchmarking melakukan observasi proses menggunakan ukuran dan standar yang berkaitan dengan data internal yang telah diidentifikasi dan dikumpulkan sebelumnya. Tentunya akan lebih baik jika ada beberapa objek atau proses yang dikunjungi agar informasi yang diperoleh lebih lengkap. Asumsi  Yang perlu diketahui adalah bahwa organisasi atau institusi yang dikunjungi memiliki keinginan yang sama untuk memperoleh informasi yang sama dan dalam institusi yang berkunjung yaitu adanya keinginan yang sama untuk saling melakukan benchmark. Para pelaku benchmarking menyimpulkan bahwa kunjungan langsung ke organisasi bestpractice dapat menghasilkan insight  dan wawasan yang lebih dalam daripada cara pengumpulan data lainnya. Kunjungan ini memungkinkan kami untuk berhubungan langsung dengan "pemilik proses" yaitu orang-orang yang benar-benar menjalankan atau mengelola proses.

e. Analisis data
 Tim peningkatan kualitas kemudian membandingkan  data yang diperoleh dari proses benchmarked dengan proses data yang dimiliki (internal) hingga dete  mengatasi kesenjangan di antara mereka Tentu saja perlu juga membandingkan situasi kualitas misalnya mengenai sistem, prosedur, organisasi dan sikap.  Tim mengidentifikasi mengapa ada celah (perbedaan) dan apa yang bisa dipelajari dari situasi ini.  Satu hal yang sangat penting adalah menghindari sikap penolakan, jika terdapat perbedaan yang nyata maka fakta tersebut harus diterima dan kemudian disadari bahwa segala sesuatunya harus diperbaiki. 

PERTANYAAN
1 Apakah manfaat dari brenchmarking ?
2.Apa bedanya antara uji produk dengan brencmarking ?

Permintaan, penawaran, elastisitas dan harga keseimbangan pasar


Bab.3
 Permintaan, Penawaran, Elastisitas, dan Harga Keseimbangan Pasar

 3. 4 Perhatikan istilah permintaan, pendapatan, dan harga perkembangan pasar.  * Tentukan tingkat perintah penawaran.  and harge hasembangan pesar a prooo Mhteri Ringkasan Apakah Anda pernah berbelanja di pasar atau menemani ibu berbelanja di pasar?  Jika pernah, sebelum membeli sesuatu, apa yang Anda lakukan?  Biasanya pembeli akan menawar barang yang akan dibeli terlebih dahulu.  Pembeli menginginkan harga yang rendah, sedangkan penjual menginginkan harga yang tinggi untuk barang yang dijualnya.  Kondisi ini mengakibatkan terjadinya tawar-menawar untuk membentuk harga yang disepakati.  Untuk lebih memahami proses permintaan, penawaran, ekuilibrium pasar, dan elastisitas, pelajari bab ini dengan seksama
 A. Permintaan, Penawaran, dan Pembentukan Harga Pasar
 Pelaku ekonomi dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari aktivitas jual beli.  pembeli yang membuat permintaan dan penjual yang melakukan penawaran.  Kebanyakan pembeli menginginkan harga yang terjangkau.  Namun, penjual mencoba menjual dengan keuntungan maksimal.  1.Permintaan ( Demand)
a.       Pengertian Permintaan
 Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen.  Dalam istilah ekonomi, permintaan diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang bersedia dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga yang mungkin selama periode tertentu dengan asumsi faktor lain dianggap konstan (ceteris parbus) Permintaan akan tercipta jika  pembeli memiliki keinginan untuk membeli barang dan jasa.  disertai dengan kemampuan membayar
b.      Jenis Permintaan Berdasarkan Daya Beli Konsumen
Jenis permintaan berdasarkan daya beli konsumen antara lain sebagai berikut.
 1) Permintaan mutlak (absolute dumand) adalah permintaan barang dan jasa yang tidak dibarengi dengan daya beli. 
2) Permintaan efektif adalah permintaan atas barang dan jasa yang dibarengi dengan kemampuan membeli.
  3) Potensi permintaan (potential damand) adalah permintaan yang dibarengi dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan pembelian.
     c.Faktor -faktor yang mempenggaruhi permintaan
1) Harga barangnya sendiri.
      Semakin tinggi harga suatu barang, jumlah permintaan akan semakin sedikit.  Sebaliknya, harga barang makin mentok.  jumlah permintaan akan meningkat. 
2) Harga barang substitusi (Substitute)
      Jika harga salah satu barang substitusi dibebankan, jumlah permintaan barang lain akan ditambahkan dan akan diberlakukan sesuai.  Hal ini disebabkan adanya kecenderungan konsumen memilih barang yang lebih murah
 3) Harga Barang Pelengkap (Complementary)
        Adanya hubungan komplementer dari beberapa barang berarti perubahan harga suatu barang akan mempengaruhi permintaan barang lainnya. Jika harga  dari satu item meningkat maka jumlah barang yang diminta lainnya akan berkurang dan sebaliknya
 4) Pendapatan
      Penghasilan seorang konsumen akan mempengaruhi permintaan mereka.  Ketika pendapatan meningkat, mereka akan meningkatkan jumlah yang diminta.  Jika pendapatan turun, mereka juga akan mengurangi jumlah yang diminta, kecuali barang-barang inferior. 
5) Intensitas Kebutuhan
    Jika kebutuhan konsumen akan sutu barang tinggi ataumendesak ,barang tersebut akan sangat laku (jumlah yang diminta meningkat)dan berlaku sbaliknya
6)Kualitas barang
    Semakin tinggi kuaoitas barang,permintaan akan semakin meningkat,sebaliknya smakin rendah kualitas barang,prmintaannya akan semakin berkurang
 7) Selera
      Naiknya selera  konsumen yang meningkat terhadap suatu barang mengakibatkan peningkatan permintaan akan barang tersebut.  Begitu pula sebaliknya jika selera konsumen turun maka permintaan konsumen akan menurun. 
8) Estimasi Harga di Masa Mendatang (Expectation)
     Jika konsumen mempunyai prediksi bahwa harga suatu barang tertentu akan naik dimasa yang akan datang, sekarang mereka cenderung membeli lebih banyak dan sebaliknya.
 9) Jumlah Penduduk
     Penduduk juga mempengaruhi permintaan akan barang.  Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak permintaan akan barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
d.Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi: "Jika harga barang atau jasa naik, kuantitas yang diminta akan turun, sebaliknya jika harga barang atau jasa turun, kuantitas yang diminta akan meningkat".  Hukum permintaan akan berlaku jika faktor selain harga adalah ceteris panbus (telap).  Dengan demikian, dalam hukum permintaan, hubungan antara harga dan kuantitas atau kuantitas yang diminta berbanding terbalik sehingga kurva permintaan direpresentasikan sebagai kurva yang memiliki kemiringan negatif (slope).
e. Kurva Permintaan
          Kuva permintaan merupakan garis yang menhubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang artinya semakin rendah harga (P), maka semakin banyak kuantitas yang diminta (Q).  Garis kurva permintaan dilambangkan dengan D (permintaan).
Berikut ini adlah contoh daftar permintaan wortel per bulan dalam kg dari permintaan pasar
Dafatar permintaan
Harga Barang
Jumlah Permintaan
Rp.9.000.00
Rp.8.000.00
Rp.7.000.00
Rp.6.000.00
Rp.5.000.00


5 Kg
10 kg
15 kg
20 kg
25 kg



Post test/Pertanayaan
Lks hal 37 dan 38 PGnya saja

Risiko usaha Kls 11 AKL

2.Risiko Usaha

Memulai bisnis membutuhkan keberanian, tekad, serta manajemen dan strategi bisnis yang baik.Namun, jika Anda sudah melakukan semua itu, bukan jaminan Anda akan terhindar dari risiko bisnis.Dalam perkembangan dan perjalanan bisnis Anda, Anda pasti akan menghadapi rintangan dan kesulitan.baik kecil maupun besar. Hambatan inilah yang biasa kita kenal sebagai risiko bisnis.Selain mendapatkan keuntungan dalam berbisnis, memiliki usaha berarti siap menerima resiko usaha.Bahkan, untuk bisnis yang sukses sekalipun, bukan tidak mungkin menghadapi kendala yang disebut risiko bisnis.Risiko usaha tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan atau bagian yang tidak terpisahkan dari suatu bisnis atau usaha. Ketika memiliki usaha, seringkali risiko yang muncul tidak hanya disebabkan oleh faktor individu atau karyawan, tetapi juga dapat terjadi karena faktor manajemen, strategi, dan sistem perusahaan yang buruk.

a.Pengertian Risiko
  Risiko bisnis adalah naik turunnya bisnis yang terjadi karena ketidakpastian.  Berdasarkan definisi yang dijelaskan oleh Abbas Salim, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakpastian yang nantinya akan menimbulkan risiko kerugian.
Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1)Ketidakpastian ekonomi.
2)Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (alam disebabkan tidak pasti).
3)Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (disebabkan oleh ketidakpastian manusia)

b.Kategori risiko usaha
  Berdasarkan kerugian yang mungkin ditimbulkan, risiko usaha dikategorikan menjadi risiko spekulatif dan risiko murni (pure risk).
  1) Risiko spekulatif

     Risiko spekulatif adalah risiko yang memiliki kemungkinan dua peluang.  yaitu peluang rugi dan peluang untung.  Contoh risiko spekulatif adalah pembelian saham di bursa efek.
  Pembelian saham di bursa membawa risiko spekulatif, karena akan ada dua peluang yang mungkin.Peluang pertama adalah peluang untung.  Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham adalah karena mereka telah menerima bagian dari keuntungan dari perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (dividen). Peluang kedua adalah peluang rugi.  Kerugian yang akan diterima pemegang saham, karena perusahaan yang mengeluarkan saham yang telah dibeli mengalami kerugian yang besar, sehingga perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.
    2)Risiko murni

      Risiko murni adalah risiko yang jika terjadi pasti akan merugikan.  Namun. jika resiko ini tidak terjadi maka tidak akan ada kerugian ataupun keuntungan.  Ada dua macam konsekuensi yang timbul dari risiko ini yaitu terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian atau terjadinya break even.Contoh lain-lain dari risiko murni seperti pencurian, bencana alam, kebakaran, atau kecelakaan.  Contoh risiko murni lainnya adalah terjadinya risiko murni pada suatu restoran akibat kebakaran, maka dipastikan restoran tersebut akan menderita banyak kerugian, karena semua asetnya telah terbakar.  Akibat dari kebakaran tersebut hanya akan terjadi dua macam, yang pertama adalah penutupan restoran karena semua asetnya telah habis terbakar atau restoran tersebut ditutup sementara akibat pembangunan kembali restoran tersebut.

Berdasarkan upaya pengendaliannya, risiko bisnis dibedakan menjadi dua, sebagai bentuk
    1)Risiko yang dapat dikendalikan
        Suatu perusahaan mengeluarkan produk baru untuk siap dipasarkan.  Setelah berbulan-bulan produk dipasarkan, perusahaan tidak pernah menerima keuntungan atau pengembalian modal dari produk tersebut.  Bisa dibayangkan resiko yang timbul dari kejadian ini, pasti kerugian yang cukup besar.Meski demikian, risiko kejadian ini masih bisa diatasi dan di
kendalikan sebelum kerugian yang ditanggung perusahaan bertambah.  Perusahaan dapat mengetahui apa saja yang menyebabkan produk tidak laku di pasaran, kemudian perusahaan dapat merevisi produk tersebut, atau jika kemungkinan revisi tidak dapat dilakukan, kemungkinan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menghentikan pemasaran produk dan mengganti  produk dengan produk baru.  .
   2)Risiko yang tidak dapat dikendalikan
        Kebakaran, penipuan, atau bencana alam adalah kejadiian-kejadian yang tentu tidak ada seorangpun dari kita yang menginginkan hal tersebut unutuk terjadi.Kejadian-kejadian tersebut merupakkan kejadian yang tidak dapat dipresiksi dan diduga sebelumnya.Peristiwa tersebut an risiko ketidakpastian incomeatau pendapatan usaha.Tidak selamanaya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar.Yang perlu anda lakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik bila kendala tersebut muncul.Kemudian akan anda harus menyiapkan langkah penyelesainya agar anda tidak terus mengalami kerugian yang signifikan dan akan berakibat buruk bagi perusahaan.

Adapun Jenis risiko usaha menurut para ahli,sebagai berikut
1)Risiko financial
Memiliki usaha dan bisnis berarti siap dengan  risiko ketidakpastian income atau pendapatan usaha.Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar.Perlu diketahui bahwa risiko kerugian juga amatlah besar.Yang perlu anda lakukan adalah memepersiapkan langkah penyelesaianya agar anda tidak  terus mengalami kerugiian yang mempengaruhi anak-anak Unaha sebagai berikut.  Tidak selamanya perusahaan akan  signifikan dan akan berdampak negatif pada perusahaan
2)Risiko sumber daya manusia
 Seringkali ketik memiliki bisnis yang berkembang dengan baik.Anda memerlukan bantuan untuk menjalankan usaha tersebut.Hal terseut  dilakukan adalah merekrut karyawan atau pegawai .  Namun masalah yang sering terjadi adalah masalah sumber daya manusia itu sendiri.  Misalnya sifat pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak negative bagi perusahaan.Hal yang dapat dilakukan adlah lebih cermat dan teliti dlam menerima karyawan.Anda dapat menerapakan misalnya beberapa test seperti tes psikologi,wawancara dan persyratan lainnnya ,dan persyaratan lainnya yang bisa dilakukan adalah lebih berhati-hati dan menerima karyawan tersebut untuk bekerja di perusahaan Anda.
 3) Risiko produksi
 Ketika Anda memiliki jenis usaha tertentu, misalnya di industri pakaian atau fashion yang memproduksi pakaian, untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar guna memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan harus otomatis bekerja untuk menghasilkan lebih banyak produk.Namun karena prosesnya sudah otomatis dan menggunakan mesin, biasanya prosesnya sering tidak hati-hati.  Sehingga produk yang dihasilkan tidak bisa diperiksa satu persatu sebelum dijual ke konsumen.
Dampaknya jika sampai ke konsumen dan kebetulan barang atau produk tersebut cacat maka akan merugikan perusahaan.  Karena salah satu keluhan dari seorang pelanggan bisa berakibat fatal bagi perusahaan jika salah satu pelanggan membicarakannya kepada calon pembeli lainnya.  Oleh karena itu akan menimbulkan resiko bisnis.  Selain faktor non-manusia dalam proses produksi, faktor SDM juga berpengaruh.  Misalnya tanggung jawab, etos kerja, ketelitian, ketekunan, dan sebagainya.
 4) Risiko pemasaran
    Risiko pemasaran sangat erat kaitannya dengan proses pemasaran dan pemasaran produk.  yang perlu Anda kuasai adalah bagaimana cara memasarkan produk Anda secara efektif agar produk yang Anda hasilkan dapat diterima dengan baik oleh pembeli.  Permasalahan yang sering dihadapi adalah seringkali kita kesulitan menguasai teknik marketing yang baik.  Cara yang dilakukan anatara lain lebih sering mengikuti seminar atau workshop, sering membaca buku, dan belajar langsung dari seorang mentor atau seseorang yang telah sukses.  Intinya adalah Anda harus memperluas pengetahuan dan wawasan
  5)Risiko lingkungan
    Tidak jarang risiko lingkungan muncul untuk bisnis Anda.  Misal anda memiliki jenis usaha perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka anda harus memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan perusahaan anda.  semaksimal mungkin agar lebih ramah lingkungan dan tidak merugikan lingkungan sekitar.  Contoh lainnya adalah usaha bengkel mobil atau motor.  Kerugian yang sering dialami misalnya polusi suara yang dihasilkan.  Anda harus bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan, misalnya dengan berusaha membangun usaha bengkel bukan di sekitar pemukiman.  padat penduduk dan upaya pencegahan alternatif lainnya.
 6) Resiko teknologi
    Risiko yang sering muncul adalah mengenai ridsiko teknologi yang sering digunakan.Udsaha yang diajalankan biasanya selain dibantu dengan tebnaga karyawan juga menggunakan bantuan mesin atau teknologi.Masalahnya yang sering muncul adalah waktu pemakaian alat yang harus selalu dipantau .Jika pemakaian alat terlalu lama dan tidak dilakukan service secara berkala maka kemungkinan alat akan rusak dan tidak dapat digunakan ini aka merugikan perusahaan,maka dari itu perawatan alat,mesin dan teknology benar-benar harus diperhatikan,
   7)Resiko permintaan pasar.
     Kesuksesan tidak lantas membuat usaha anda memiliki jaminan akan berhasil dalam jangka waktu yang lama Anda harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun mendatang,mungkin saat ini permintaanpasar pada produk yang anda hasilakan cukup besar namun adakah jaminan bahwa dalam 5 atau 10 tahun mendatang pasar masih menginginkan produk anda dan dapat dilakukan dan lihat peluang apa yang harus Anda pertimbangkan untuk jenis usaha ini.
   8)Risiko perbaikan
     Jika Anda ingin melakukan perubahan atau perbaikan pada bisnis Anda, maka Anda harus berhati-hati.  Anda harus melihat banyak faktor seperti kebutuhan pasar, inovasi produk apa yang akan dilakukan, dan lain sebagainya.  Karena bukan tidak mungkin perbaikan yang ingin Anda lakukan bisa berdampak buruk dan negatif bagi perusahaan Anda.  Dengan kata lain, peningkatan tersebut tidak atau kurang dari yang Anda harapkan.  Oleh karena itu, Anda harus memastikan terlebih dahulu jenis dan prospek biaya masa depan perbaikan yang ingin Anda lakukan, baik yang berkaitan dengan sumber daya alam, teknologi, pemasaran, dan sebagainya.
   9)Risiko kerjasama
     Memiliki partner dalam bisnis tidak selalu baik untuk bisnis Anda.  Anda harus memilih mitra bisnis Anda dengan tepat dan hati-hati.  Mulailah dengan tidak mempercayai orang yang Anda kenal saat itu juga dan kemudian ubah mereka menjadi mitra bisnis Anda.  Anda harus mengenal orang itu lebih baik terlebih dahulu.  Hal ini diperlukan agar kedepannyaanda terhindar dari resiko penipuan dan partner yang buruk yang akan merugikan perusahaan anda.
  10)Risiko peraturan  pemerintah
     Sebagai warga negara yang baik, kita harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.Mengenai bisnis yang kita jalankan, kita juga harus menganggap bisnis kita aman.  Pemerintah biasanya selalu memberikan regulasi yang harus kita lakukan sebagai pelaku usaha.  Pastikan jenis usaha yang Anda jalankan tidak melanggar regulasi pemerintah sehingga dijamin bisnis Anda akan bagus.
  11)Risiko pengembangan aset.
     Begitu ada kesuksesan awal, harus ada keinginan untuk meningkatkannya.  Namun Anda harus berhati-hati dalam mempertimbangkan jenis pengembangan yang akan Anda dan perusahaan Anda lakukan.  Terutama Anda harus berhati-hati jika ingin menumbuhkan aset Anda.  Coba lihat, perkirakan, dan hitung ulang risiko apa saja yang kemungkinan besar akan muncul.  Jadi jika sudah mengetahui hal tersebut sejak awal, Anda bisa mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.

POST TES/TPERTANYAAN
1.Bagaimana carannya menghindari risiko usaha ?
2.Apakah perbedaan risiko murni dan risiko spekulatif ?
3.Dari 11 resiko usaha menurut para ahli manakah menurut kamu  risiko yang bisa kamu tangani ( ambil contoh 1 risiko saja ) dan berikanlah alasannaya mengapa kamu mengambil risiko itu?

Youtube channel 
1.https://youtu.be/qiq-U-ElXQY
2.https://youtu.be/mZkJH-MyyTY
3.https://youtu.be/zDFSTYpgSio


Cara memulai bisnis online untuk pemula Kls 11 AKL

2.Cara memulai bisnis online untuk pemula
      Wirausahawan identik dengan keberanian dalam mengambil resiko.Bagaimana cara mengurangi dan mengatasi risiko dalam menjalankan bisnis online ? Untuk mengurangi dan mengatasi risiko yang mungkin terjadi terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam memulai bisnis online

Adapun langkah-langkah dalam membangun bisnis online, sebagai berikut:
a.Pelajari pola pikir bisnis yang baik
b.Tentukan produk yang ingin Anda dyual. 
cTentukan target pasar yang akan dibidik. 
d.Buat toko online atau situs web untuk menjual.
e.Promosikan toko atau websiteonline
f.Berggabung dengan komunitas bianis dan temukan.kantor

3.Keuntungan bisnis online
Tahukah anda bahwa di tahun 2017 ada 24,7.  jutaan orang jumlah pembeli online di Indonesia yang memiliki akses internet mencapai 132,7 juta orang?  Dari angka tersebut tentunya Anda dapat melihat bahwa ada peluang bisnis online modal kecil yang terbuka lebar. 
Bisnis online merupakan salah satu kegiatan usaha yang sebagian besar dari kita pasti tahu pada saat ini.Dalam bisnis online,segala kegitaan bisnis dilakukan secara online dengan menggunakan media internet.Mulai dari pemesananan hingga pembayaran .Berbagai produk tersedia mulaindarinpakaian,makanan,perabotan dan lain lain. Bisnis online merupakan bisnis atau bisnis yang dijalankan dan dipasarkan secara online, sehingga setiap pengusaha yang melakukan sebagian atau seluruh kegiatan usahanya di internet dapat dikatakan menjalankan bisnis online. 
Saat memulai usaha biasanya terdapat beberapa kendala, seperti membutuhkan modal yang besar, hasil yang kecil, dan tidak sempat bekerja.  Dalam bisnis online, modal yang dibutuhkan tidak besar agar setiap orang memiliki peluang untuk berbisnis online.
Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan menjalankan bisnis online.  
a.Menjangkau pasar yang luas
   Bisnis online dapat dijalankan selama 24 jam tanpa ada batasan waktu dan lokasi.  Semua orang di seluruh Indonesia bahkan dunia dapat mengakses produk Anda dan melakukan transaksi.  Sehingga Anda memiliki peluang lebih besar untuk menjual lebih banyak produk.

b.Potensi pendapatan tidak terbatas. 
 Melalui bisnis online, penghasilan Anda tidak ditentukan oleh berapa lama Anda bekerja dalam sehari, karena bisnis Anda berjalan 24 jam 7 hari.  Selama itu, produk Anda tetap dapat menjangkau orang-orang yang mencari produk Anda.  Itulah salah satu alasan mengapa bisnis lewat internet memiliki potensi yang besar.

c.Memangkas biaya
Jika dibandingkan dengan bisnis konvensional, bisnis online dapat memangkas banyak jenis pengeluaran seperti sewa dan lain-lain.  Sehingga modal yang dibutuhkan lebih terjangkau dengan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan offline. 

d. Anda tidak harus memiliki lokasi. 
    Anda bebas menentukan lokasi bisnis Anda, karena transaksi dilakukan melalui internet.  Sehingga berbeda dengan model bisnis offline yang membutuhkan tempat untuk melakukan transaksi.

e.Analisia Peluang dan Resiko Usaha
    Analisis peluang bisnis diperlukan sebelum memulai bisnis.  Seorang wirausahawan harus memiliki tekad untuk mencapai kesuksesan dalam mengelola usahanya.  Dengan demikian, pengusaha akan berusaha menganalisis setiap peluang bisnis yang menguntungkan.
1.
    Analisis peluang bisnis
SWOT adalah metode analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam bisnis.  Proses ini melibatkan penetapan tujuan spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan tidak mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Penerapan analisis SWOT adalah bagaimana kekuatan mampu memanfaatkan peluang yang ada, bagaimana mengatasi peluang yang ada, kemudian bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada, dan terakhir bagaimana mengatasinya.  mengatasi kelemahan yang dapat membuat ancaman menjadi nyata atau membuat ancaman baru.
  Berikut ini adalah beberapa definisi analisis SWOT menurut para ahli. 
a.    Philip Kotler
 Analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang dapat mempengaruhi individu atau organisasi. 
b.    Freddy Rangkuti
Analisis SWOT merupakan upaya berbasis logika yang memaksimalkan kekuatan dan peluang, sekaligus meminimalkan kelemahan dan ancaman.  Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara sistematis berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. 
c.     Pearce dan Robinson
Analisi SWOT merupakan bagian dari proses manajemen strategis perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan.  Kelemahan dan kekuatan utama tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman eksternal sebagai dasar untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi. 
d.    Rais
Analiais SWOT adallah bagian metode analisia yang pqling dasar yang berguna untuk menggali topik dan isu dari empat sisi yang berbeda.  Hasil akhir dari analisis ini adalah arah dari analisis ininnadalah arahan atau rekomendasi untuk memmepertahankanatau meningkatkan kekuatan dan peluang yang ada serta mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman.
 Analisis SWOT memiliki beberapa manfaat, sebagai berikut
a.Perusahaan menjadi lebih sadar akan kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk memperbaikinya.
b. Perusahaan dapat melihat peluang dan dapat mempertahankan peluang-c. Perusahaan mengetahui kelemahannya dan mencari solusi untuk mengurangi kelemahan perusahaan tersebut. 
d.Perusahaanteraebutmengetahui poyensi dan ancaman serta untuk menghindari ancaman teraebut

Analisis SWOT dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 
          a.Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam suatu perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu sendiri.  Adapun beberapa hal yang menjadi bagian dari faktor internal yaitu:
1) Sumber daya keuangan yang memadai,
2) Sumber daya manusia yang kompeten. 
3) Sifat teknologi terkini.
              4) Kepercayaan publik terhadap perusahaan.
              5) Keterampilan pemasaran yang baik. 
              6) Kemampuan distribusi yang baik, dan lain-lain.
            b.Faktor Eksternal
               Faktor eksternal adalah semua faktor yang berasal dari luar                perusahaan (ancaman dan peluang) dan mempengaruhi kinerja perusahaan.  Adapun beberapa hal yang menjadi bagian dari faktor eksternal yaitu:
 1) Tren bisnis.
              2) Budaya komunitas.
              3) Sosial politik dan ideologi.
              4) Kondisi ekonomi suatu negara.
              5) Peraturan dan kebijakan pemerintah.
              6) Perkembangan teknologi, dan lain-lain.
 Berikut ini adalah analisis SWOT dalam bisnis online. 
a.Kekuatan (strength)
Berikut beberapa analisa kekuatan (strength) dalam bisnis online.
 1) Pasarnya luas, dimanapun posisi konsumen dapat dilayani.
  2) Buka 24 jam, konsumen dapat melihat produk kapan saja.
 3) Hanya sedikit karyawan, satu orang juga bisa menjadi pemilik dan pelayan.
 4 ) Biaya promosinya kecil, murah sekali karena hanya membutuhkan akses internet. 
  5) Bisa dilakukan oleh siapa saja.
  6) Skill yang diperlukan sepenuhnya bisa dipeelajari tidak masalah apapunlatar belakangnya
  7) Potensi pendapatan sangat tinggi, tidak memerlukan biaya sewa toko. 
b.  Weaknesses (kelemahan)
 Weaknossesanalysis (kelemahan) dalam bisnis online, sebagai berikut. 
1) Foto dengan barang nyata terkadang tidak sama.
 2) Tidak dapat menahan dan mencoba produk.
 3) Resistensi untuk membeli secara online, biasanya untuk orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online. 
4) Sistem pembayarannya masih sedikit rumit. 
c.Opportunity (peluang)
 Bisnis online ini memiliki peluang yang sangat bagus karena bisnis ini bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja, terutama bagi orang yang malas keluar rumah.
d.Ancaman (ancaman)
Setiap bisnis pasti memiliki ancaman yang akan dihadapi di kemudian hari, termasuk bisnis online.  Ancaman berbisnis online antara lain datang dari orang-orang yang hanya iseng.  layanan pengiriman, dan tentang pembayaran. 

Perilaku Produsen dan Konsumen dalam kegiatan ekonomi Kls X


B. Perilaku Produsen dan Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi
     Untuk memenuhi kebutuhan hidup, para pelaku ekonomi memiliki perannya masing-masing.  Konsumen melakukan kegiatan mengurangi atau membelanjakan uangnya di pasar, dan konsumen dengan memproduksi barang atau jasa.  Meskipun keduanya memiliki perbedaan, dalam kegiatan ekonomi keduanya selalu berinteraksi.  Pada bagian ini, Anda akan mempelajari perilaku produsen dan konsumen serta peran mereka dalam aktivitas ekonomi.Perilaku dan Peran Produsen dalam kegiatan ekonomi

1.Perilaku dan peran Produsen dalam Kegiatan Ekonomi
   Sejalan dengan kemajuan peradaban dalam kehidupan manusia, kebutuhan manusia semakin banyak dan beragam.  Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia tidak dapat mengandalkan alam secara langsung, melainkan harus diproduksi terlebih dahulu.
a.Pengertian Produksi
    Produksi secara sempit diartikan sebagai suatu perbuatan atau kegiatan manusia untuk menghasilkan suatu barang atau menambah nilai suatu barang.  Secara garis besar produksi dapat diartikan sebagai segala tindakan atau kegiatan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk menambah atau meningkatkan nilai dan penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.  Dengan kegiatan produksi, barang dan jasa dapat tersedia untuk digunakan konsumen.
 b.Tujuan Produksi
     Secara garis besar tujuan produksi dapat diuraikan sebagai berikut.
 1) Memproduksi barang atau jasa. 
 2) Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
 3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 4) Meningkatkan keuntungan.
 5) Memperluas bidang usaha.
 6) Menjaga kelangsungan bisnis perusahaan.
 c.Faktor-faktor Produksi
    Faktor-faktor produksi adalah sesuatu (bisa berupa barang, perkakas, atau orang) yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa atau menambah nilai barang dan jasa (kegiatan produksi).  Faktor produksi dibagi menjadi faktor produksi asli (sumber daya alam dan tenaga kerja) dan faktor produksi turunan (modal dan kewirausahaan / keahlian).
 d.Fungsi Produksi
    Fungsi produksi adalah hubungan antara jumlah input yang digunakan dengan jumlah output yang dapat dihasilkan.  Fungsi produksi juga menunjukkan bahwa jumlah barang yang diproduksi tergantung dari banyaknya faktor produksi yang digunakan.  Dapat disimpulkan bahwa faktor produksi merupakan hubungan antara jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dengan faktor produksi (input).
berarti memblokir keluaran dengan tingkat teknologi tertentu secara malematis.  Fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut Information
Q = f (Q, L, R, T )

e.Teori produksi dengan salah satu faktor input yang mengubah
     Laju produksi  suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.  Dalam analisis ini faktor produksi lainnya tidak berubah yaitu jumlah modal dan tanah dianggap tidak berubah.  Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
       Hukum hasil yang semakin berkurang (The Law of Diminishing Return )menyatakan bahwa “Jika faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (angkatan kerja) terus bertambah satu unit, awalnya produksi total akan bertambah banyak, tetapi setelah mencapai  Pada tingkat tertentu penambahan produksi akan berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif Perubahan Input

f.Teori produksi dengan dua Faktor Input yang Berubah
      Dalam teori produksi dengan dua faktor yang berubah, kita akan mengenal istilah isokuan dan isocost.Isoquant disebut kurva produksi yang sama yang menggambarkan kombinasi dua input produksi  faktor-faktor (tenaga kerja dan modal) yang akan menghasilkan jumlah produk yang sama, Adapunisocost garisbiaya  yang sama Garis ini menggambarkan kombinasi dari faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan biaya tertentu.

 2.Perilaku dan  Peran Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi
      Setiap konsumen berupaya memenuhi kebutuhannya dengan memadukan penggunaan sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan hasil yang maksimal.  m tingkat kepuasan.  Diantaranya adalah banyaknya kebutuhan yang dibutuhkan konsumen, produsen berperan dalam menyediakan barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, pola konsumsi antar individu maupun kelompok juga berbeda-beda tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya, kemudian membentuk perilaku konsumen.  . 
a.Pengertian Konsumsi Konsumsi
    Konsumsi adalah kegiatan mengkonsumsi atau mengurangi nilai guna barang dan jasa.  Contoh kegiatan konsumsi antara lain makan nasi, minum air es, membaca buku, menonton televisi, memakai baju, ke dokter, dan lain sebagainya.  Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi.  Misalnya pelajar adalah konsumen pendidikan dan pasien adalah konsumen obat.  Besar kecilnya konsumsi seseorang atau suatu rumah tangga ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain pendapatan, harga barang dan jasa, adat istiadat dan kebiasaan konsumen, barang substitusi, ukuran penduduk, dan selera konsumen. 
b. Tujuan Konsumsi
     Empat sasaran kegiatan konsumsi seperti benkut. 
     1) Secara bertahap mengurangi nilai pakai barang atau jasa. 
     3) Pemenuhan kebutuhan jasmani
     4) Pemenuhan kebutuhan rohani
c.Perikalku konsumen
     Perlaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barabf dibedakan menjadi 2 macam, yaitu rasional dan irasional
1.perilaku konsumen  Rasional
    Perilaku Konsumen suatu konsumen dapat dikatakan rasional jika memperhatikan hal-hal yang buruk
 a.Barang dapat memberikan kegunaan yang optimal bagi konsumen
 b.Barang tersebut sangat membutuhkan konsumen 
c.Mutu barang terjamin
d. Harga sesuai kemampuan konsumen.
 2. Perilaku Konsumen Tidak Rasional (Irasional)
     Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dikatakan tidak rasional apabila konsumen membeli barang tanpa memikirkan kegunaannya terlebih dahulu.  Misalnya sebagai berikut:
    a.Tertarik promosi atau badk, badk di media cetak dan elektronik. 
     b.Memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen. 
     c.Ada pertukaran penjualan atau bonus dan banyak diskon.
    d.Prestise dan gengsi

d.Teori Pendekatan Perilaku Konsumen
1) Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach) Pendekatan kardinal menyatakan bahwa kepuasan dapat diukur secara langsung melalui angka atau secara kuantitatif.  Beberapa konsep fundamental yang berkaitan dengan perilaku konsumen melalui pendekatan kardinal adalah konsep utilitas total dan utilitas marginal.  Utilitas total adalah kepuasan yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa secara keseluruhan.  Sedangkan utilitas marjinal adalah peningkatan kepuasan yang dinikmati konsumen untuk setiap tambahan unit barang dan jasa yang dikonsumsi.  Sampai suatu titik tertentu, semakin banyak unit suatu komoditas yang dikonsumsi oleh seorang individu maka semakin besar pula kepuasan total yang diperoleh.  Meskipun total utilitas meningkat, tambahan (utilitas) yang diterima dari konsumsi setiap unit tambahan komoditas biasanya semakin menurun.  Inilah yang mendasari hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang.  Menurut undang-undang ini, penambahan jumlah utilitas yang diperoleh konsumen akan berkurang seiring dengan peningkatan konsumsi barang atau jasa tersebut.  Hukum ini pertama kali diperkenalkan oleh Hermann Heinrich Gossen (1810-1858), selanjutnya hukum ini dikenal dengan a.Hukum Gossen I.
 a) Hukum Gossen
     Saat mengkonsumsi satu jenis barang, manusia akan mencapai utilitas (kepuasan) yang maksimal.  Berdasarkan pola konsumsi tersebut, lahirlah UU Gossen I yang diajukan oleh Hermann Heinrich Gossen.  Bunyi Hukum Gossen I “Jika pemenuhan kebutuhan satu jenis barang dilakukan secara terus menerus maka utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, namun setiap penambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.  dan lebih kecil. "  Contoh penerapan Hukum Gossen 1. yaitu jika haus maka minum segelas air dingin akan terasa sangat menyegarkan, gelas kedua tetap terasa segar, hingga gelas ketiga terasa kenyang bahkan mual,
 b) Gossen  II Hukum
       Setiap orang berusaha memenuhi berbagai kombinasi kebutuhan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang optimal.
 Hukum Gossen II Bunyinya “Jika konsumen memenuhi kebutuhan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu,Tingkat optimalisasi konsumsi akan tercapai bila rasio utilitas marjinal (MU) terhadap harga yang sama untuk semua barang yang dikonsumsi.  Dengan tingkat pendapatan tertentu, konsumen akan berusaha mendapatkan kombinasi dari berbagai kebutuhan sampai dengan rasio antara utilitas marjinal (MU) dan harga yang sama untuk semua barang atau jasa yang dikonsumsinya.

2) Pendekatan Ordinal
     Pendekatan ordinal pertama kali diperkenalkan oleh Francis Edgeworth dan Viltredo Pareto.  Teori utilitas ordinal menyatakan bahwa kepuasan tidak dapat dihitung dengan angka, tetapi hanya dapat dibandingkan atau diberi peringkat.  Ratingnya misalnya puas dan tidak puas.  Dalam teori utilitas ordinal, kurva indiferen dan pendekatan garis anggaran digunakan.


POST TEST/PERTANYAAN
.
1.Jawablah pertanyaan hal : 24 point b
2.Jawablah pertanyaan hal. 25 Perbaikan a dan b
   Di Lembar  LKS


Channel Youtube :
1.https://youtu.be/qiq-U-ElXQY
2.https://youtu.be/mZkJH-MyyTY
3.https://youtu.be/zDFSTYpgSio

Menghitung Break Event Point ( BEP)


D. Menghitung BEP
 Untuk mengetahui total cost atau penerimaan dari penjualan,maka yang diperlukan hanya volume penjualan dalam unit ( Q).Dengan mengetahui Q maka kita dapat menghitung sales,total cost dan juga laba rugi.Namun dalam BEP yang menjadi pegangan adalah titik dimana perusahaan tidak mengalami laba dan tidak mengalamai rugi atau istilah lainnya titik impas
Titik impas ini terjadi apabila :
TR  (sales)  = PxQ
TC               = FC +VC

Dengan demikian. konsep biaya tetap, biaya variabel. biaya total dan pendapatan perlu diketahui

TC  =  TFC + TVC
 Keterangan :
TC      = total cost ( total biaya)
TVC    = total variabelcost (total biaya variable)
TFC     = total fixed cost ( total biaya tetap )

TR  = P x Q
Keterangan :
TR   =   total revenue ( total pendapatan )
P      =   price ( harga jual per unit )
Q     =    quantity ( jumlah unit yang dihasilkan dan dijual )

Setelah mengetahui konsep total biaya dan total pendapatan ,maka sekarang dapat dicari titik pertemuan anatara total biaya dengan total pendapatan (TR = TC).Titik ini dinamakan titik pulang pokok/ Break Even Pont (BEP).

Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan BEP

TR        =  TC
 P x Q   =  TFC + TVC
 P x Q   = TFC +  ( Q x AVC)
Keterangan : 
 TVC   =  total variable cost
 TFC    =  total fixed cost ( total biaya tetap )
  P        =  price ( harga jual per unit )
 Q        =  quantity ( jumlah unit yang dihasilkan dan dijual )
 AVC   =  average variable cost ( biya variable rata-rata )

Laba/ profit diperoleh ketika penerimaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan  (TR >TC), namun ketika  TC > TR,  maka perusahaan mengalami kerugian

Contoh:
    PT.Brilian memproduksi barang A dengan biaya tetap Rp 3.000.000,00 dan biaya variabel Rp    500.000 per unit. Jika jumlah yang diprodukh 100 unit, maka berapakah harga yang harus ditetapkan untuk mencapai BEP?
jawab
 TR         = TC
 P x Q     = TFC + TVC
 P x Q     = TFC + ( Q +  AVC )
 P x 100  =  Rp 3.000.000.00 + ( 100 x Rp.500.000,00 )
 100P      =  Rp.3.000.000,00 + Rp.50.000.000,00
 100P      =  Rp.53.000.000,00
       P      =  Rp.53.000.000,00 : 100
               =  Rp.530.000,00


POST TEST/PERTANYAAN

1.PT.Sinar memproduksi barang B dengan baiaya tetap Rp.8.000.000,00 dan biaya variable Rp.60.000,00per unit Jika haraga jual Rp.100.000,00,maka berapa jumlah yang harus diproduksi untuk meraih keuntungan Rp2.000.000 ?

2.PT. Cempaka memproduksi barang C dengan biaya tetap Rp.6,000,000.00 dan biaya variabel Rp.100,000 00 per unit. Jika harga jual barang  sedang diproduksi  100 unit, maka berapa harga yang harus ditetapkan untuk mencapai keuntungan Rp2.000.000,00 ?


Youtube channel penambah semangat  belajar :

1.https://youtu.be/mZkJH-MyyTY
2.https://youtu.be/zDFSTYpgSio
3.https://youtu.be/hhFfFVR79kU

Perlindungan Hak Cipta dan Hak Paten di Indonesia

Bisnis langka tapi menguntungkan